SULSELPEMBURUNEWS - Para buruh yang tergabung dalam aliansi Serikat Pekerja Buruh (Gesper) melakukan aksi unjuk rasa lanjutan menuntut agar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa menemui perwakilan buruh untuk menyampaikan aspirasi. Pantauan beritajatim, massa membubarkan diri sekitar pukul 18.25 WIB usai mediasi dengan Sekda Provinsi Jatim Heru Tjahyono di Gedung Negara Grahadi.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur, Jazuli menjelaskan, Gubernur Jatim sedang berhalangan hadir dan diwakilkan oleh Sekda Provinsi, Heru Tjahyono.
“Gubernur Jatim mengakomodir kenaikan UMK 2022 usulan serikat pekerja/ serikat buruh yaitu dengan menaikkan UMK 2022 seluruh Kab/ Kota. Selain itu, Formulasi kenaikan upah mengakomodir usulan serikat pekerja/serikat buruh yaitu inflasi dan pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Selain itu, Jazuli menambahkan bahwa putusan besaran angka kenaikan untuk upah tahun 2022 akan ditentukan oleh Gubernur malam ini.
Pantauan beritajatim di lokasi, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Achmad Yusep Gunawan bersama perwakilan ketua serikat buruh langsung mengumumkan hasil pertemuan terhadap puluhan ribu massa yang hadir baik di Grahadi maupun di Jalan Basuki Rahmat.
Walaupun telah mencapai kesepakatan, buruh tetap memberikan warning kepada Gubernur Jawa Timur untuk tidak mengkhianati buruh. Apabila Khofifah mengkhianati maka buruh akan mengancam mogok kerja.
“Jika Gubernur Jawa Timur kembali mengkhianati buruh Jawa Timur, maka buruh akan melakukan mogok kerja massal pada tanggal 6, 7, 8 Desember 2021,” pungkasnya*)
0 Komentar