![]() |
SULSEL PEMBURUNEWS - SOPPENG - Rapat koordinasi Pengadaan Gabah/beras Tahun 2025 dalam rangka swasembada pangan di Kab.Soppeng bersama Penyuluh, Bulog, Pemilik Penggilingan yang dilaksanakan di Aula Makodim 1423 Soppeng Jln. Merdeka No.122 Kel. Lapajung Kec. Lalabata pada Selasa, 18/2/2025 pukul 15.30 WITA
Rapat Koordinasi ini dihadiri, Wakil Bupati Soppeng Dr. Ir. h.Lutfi Halide, MP, Dandim 1423 Soppeng Letkol Inf Reinhard Haposan Manurung, S. Pd.Kasdim 1423/ Soppeng Drs.Baso Ratulangi, MM, PLT.Kadis pertanian kabupaten Soppeng Ariadin Arif
Para Danramil /Danposramil Jajaran Kodim 1423 Soppeng,
Kabulog kabupaten Soppeng Faisal Armin, ST, Kabid Lingkup dinas TPHPKP Kab.Soppeng H.Muh.Saleh, S.TP, Kab.Soppeng, Asisten menejer Bulog SCPP Kab.Soppeng Andi Muh.Ikbal, MB, Para personil Kodim 1423/Soppeng, Para Anggota Bulog Kabupaten Soppeng , Para penyuluh pertanian se - Kab.Soppeng dan Awak Media.
![]() |
Dalam Sambutannya Wakil Bupati Soppeng Dr.Ir.H.Lutfi Halide, MP, berharap ini hari ada data yang ril tentang kegiatan swasembada pangan ini agar kita bisa melihat ada beberapa wilayah yang sampai sekarang ini tidak bisa ditanami.
Untuk itu kita perlu meganalisa berapa yang dipanen para petani kita setiap tahunnya dan berapa hasilnya, mari kita mendorong petani kita untuk menanami semua lahan kosong yang ada"harap Lutfi Halide.
"Selain percepatan masa tanam juga butuh peta yang lebih detail, bagaimana Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan, ini menjadi penting untuk diketahui oleh kita semua dan harus ada landasan yang bisa menjadi referensi"
Kita perlu diskusikan semua tentang kegiatan ini, biar kita sama sama enak dilapangan Jangan sampai kita menanam hanya untuk memancing hama dilapangan"ujarnya.
Sementara itu dalam sambutanya kepala dinas Hultikultura dan tanaman pangan Kab. Soppeng Ariadin Arif, untuk mencapai dari apa yang menjadi harapan pemerintah pusat kalau kita tidak mampu mencapinya minimal mendekati angka target tersebut.
![]() |
Untuk LTT kita pernah mencapai 58.240.000 Hektar namun di Soppeng ini banyak faktor yang dapat berpengaruh pada lahan kita yakni iklim, kesuburan tanah dan lainya.ujar Ariadin.
Tantangan ini bisa dijadikan sebagai peluang bagi kita semuanya terutama para petani kita mines dari target sekian Hektar dibidang pertanian untuk itu marilah kita bekerja secara ikhlas dilapangan dengan berkolaborasi semuanya sesuai dengan kemampuan kita.
"Kami berharap kerjasamanya masing masing PPL mengumpulkan data perdesa, perkecamatan sebagai data yang akurat untuk memudahkan data kedepanya."harapnya.
"Dengan kerjasama dan kolaborasi itu Kunci untuk mencapai target tersebut dan akan mengalami perbaikan kedepanya, kita tetap bekerja dan terus bersinergi untuk menggapai hasil yang maksimal"
Dalam Sambutan Kansilog Kab.Soppeng Faisal Armin, ST, sekarang ini Bulog tidak memiliki penggilingan yang cukup, jadi padi dibeli disawah kemudian dibawah kepenggilingan dan kemudian dibersihkan baru dilakukan penimbangan karna gabah bisa saja rusak karena ditumpuk lama apalagi dalam kondisi basah.
"Kami butuh koordinasi dari para Babinsa untuk menentukan lokasi mana yang akan panen
Para Babinsa harus sosialisasi kepada petani agar jangan menjual gabahnya dibawa harga 6.500 per kg.
“HPP GKP di petani sebesar Rp6.500 per kg. Penyesuaian ini dilakukan agar para petani tetap semangat berproduksi demi swasembada pangan,”ujar Faisal.
"Kami dari Bulog menyiapkan tim kami akan turun mengecek gabah dengan langkah-langkah strategis yang telah diterapkan pemerintah optimistis bahwa target swasembada pangan dapat tercapai, sambil tetap menjaga kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional"
![]() |
Ditempat yang sama Dandim 1423/Soppeng Letkol Inf Reinhard Haposan Manurung, S. Pd menghapkan adanya bekerja keras kita harus sama sama untuk membantu para petani kita, Babinsa harus mengawal ini dan bekerjasama dengan para PPL dilapangan."tegasnya.
Intinya kita tetap semangat bekerja keras untuk mencapai target itu kalau perlu tidak ada penimbangan pada malam hari dan timbangan harus di Tera ulang di Koperindag.
Komitmennya kita sekarang untuk melindungi petani dan mempercepat tercapainya swasembada pangan dengan menetapkan Harga Pembelian Pemerintah Gabah Kering Panen di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kg.(**)
0 Komentar