Permandian Alam Lejja Menjadi Pilihan Wakil Bupati Soppeng Bersama Rektor UNSULBAR Tandatangani MoU

SULSEL PEMBURUNEWS - SOPPENG - Wakil Bupati Soppeng, Ir. H. Lutfi Halide dan Rektor Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) Prof.Dr. Muhammad Abdy, melakukan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) atau Kesepakatan Bersama yang dilakukan di Permandian Alam Air Panas Lejja, Marioriawa Kabupaten Soppeng, Sabtu, (18/1/2025).

Penandatanganan Kesepakatan Bersama tersebut menandai kerjasama antara Pemkab Soppeng dengan Unsulbar di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat atau Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Dan Permandian alam lejja menjadi pilihan sebagai tempat penanda tanganan MoU selain suasananya yang sejuk juga sebagai waktu yang tepat untuk memperkenalkan Wisata alam Lejja kepada daerah diluar Sulsel".

Selain itu Pemerintah Kabupaten Soppeng berharap Lejja juga bisa menjadi tempat penelitian dan pengabdian pada masyarakat atau Tri Dharma Perguruan Tinggi agar dapat lebih dikenal di luar Sulawesi Selatan mapun di Manca Negara.

“Pemerintah Kabupaten Soppeng sangat menyambut baik atas terlaksananya kerjasama ini.

Penandatanganan kesepakatan bersama ini merupakan langkah awal dalam menciptakan sinergi positif antara dunia pendidikan dan pemerintah daerah,” ujar Lutfi Halide.

Ia juga mengharapkan, kerjasama ini akan memberikan kontribusi yang nyata dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kabupaten Soppeng.

“Adanya kerjasama ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan  soppeng yang lebih Melayani, Maju dan Sejahtera,” harapnya.

Tak hanya itu Lutfi Halide juga berharap, implementasi dari kesepakatan tersebut adalah bagaimana program-program Universitas Sulawesi Barat bisa bersinergi dengan program pemerintah daerah, khususnya dalam bidang Pendidikan, penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

“Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan Universitas Sulbar dan Pemerintah Kabupaten Soppeng dapat saling mendukung dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan siap menghadapi tantangan di masa depan,” imbuhnya.

Lebih lanjut, ia memaparkan, perekonomian Kabupaten Soppeng bertumpu pada sektor pertanian utamanya beras, namun ia mulai mencoba untuk melakukan diversifikasi komoditas pertanian dan peternakan, seperti pengembangan kambing perah, pengembangan tanaman kentang, wortel, cabe dan bawang merah serta beberapa komoditas lainnya.

“Bahkan untuk komoditas cabe, kami memproduksi 2 juta bibit untuk dibagikan kepada masyarakat.” katanya.

Untuk itu, Pemerintah daerah membutuhkan pakar-pakar dari perguruan tinggi untuk mengidentifikasi, meneliti, dan menelaah potensi-potensi sumber daya yang ada di Kabupaten Soppeng agar dapat dimanfaatkan dengan baik. Semua itu butuh pendampingan manajemen produksi dan pemasaran.

Diapun berharap, agar penandatanganan kesepakatan bersama ini dapat segera ditindaklanjuti ke perjanjian kerjasama yang saling menguntungkan dengan Satuan Unit Kerja, terkait di Pemerintah Kabupaten Soppeng.

Sementara itu, Rektor Unsulbar, Prof DR. Muhammad Abdy mengatakan dalam sambutannya, dirinya sangat mengapresiasi Pemkab Soppeng bersedia menerimanya dan melakukan penandatanganan kerjasama.

“Melalui kerjasama ini, kami berharap agar Unsulbar dapat memberikan konstitusi nyata bagi Pemkab Soppeng,” katanya.

Menurutnya, Unsulbar yang terletak di Majene memiliki lebih kurang 40 program studi dengan jumlah mahasiswa sekitar 15.000 orang dengan tenaga pengajar sekitar 600 orang.

“Untuk tahun Akademik 2025/2026, Unsulbar sudah membuka produk Kedokteran,” ungkapnya. Seraya mengajak masyarakat Soppeng berminat memberikan kesempatan kepada putra putrinya menimba ilmu kedokteran di Unsulbar.

“Kerjasama di bidang pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat akan segera ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan instansi teknis,” urainya.(**) 

"Liputan7.id"

0 Komentar